[ad_1]
Google Doodle merayakan peringatan kemerdekaan yang ke-78 Indonesia lewat gambar kemeriahan lomba agustusan karya seniman lokal.
“Doodle Hari Ini, diilustrasikan oleh seniman tamu yang berbasis di Jawa Barat Diela Maharanie, merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, yang dikenal sebagai Tujuhbelasan,” demikian dikutip dari Google Doodle.
Doodle merupakan perubahan sementara pada logo Google, terutama pada laman search engine atau mesin pencarinya, dan menggantinya dengan gambar khusus untuk merayakan hari-hari besar atau peringatan penting lainnya.
“Pada hari ini di tahun 1945, Indonesia secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari penjajahan Belanda,” lanjut keterangan Google Doodle.
Peringatan hari kemerdekaan RI secara nasional, menurut Google, biasanya dilakukan dengan gelaran upacara di Istana Negara yang disiarkan langsung.
Presiden dan para pahlawan nasional menghadiri upacara yang diramaikan parade marching band, sebelum kemudian militer melakukan hormat senjata.
“Selama upacara, orang Indonesia mengibarkan bendera merah putih negara. Merah melambangkan keberanian, dan putih melambangkan kejujuran.”
Tema nasional HUT Kemerdekaan tahun ini “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju” mewujudkan semangat gotong royong, kebersamaan untuk mempercepat pertumbuhan negara, dengan tetap menjaga kearifan lokal.
Semua pesan tersebut, kata Google, banyak dijumpai pada olahraga lokal seperti sepak takraw dan bulu tangkis, atau permainan khusus Tujuhbelasan seperti balap karung, lomba makan kerupuk, dan panjat pinang.
“Karya seni Doodle hari ini mewakili komunitas Indonesia yang berkumpul untuk memainkan permainan tradisional hari Kemerdekaan, mengingat pentingnya kolaborasi.”
“Selamat Hari Kemerdekaan ke-78!” tandas Google.
Tahun ini, kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 juga sudah diakui oleh Belanda lewat Perdana Menteri Mark Rutte, yang kini sudah mengundurkan diri dari jabatannya.
“Belanda mengakui ‘sepenuhnya dan tanpa syarat’ bahwa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,” ucap Rutte, Rabu (14/6) dikutip dari AD.nl.
Belanda selama ini mengakui Indonesia merdeka pada 27 Desember 1949. Ini merupakan momen penyerahan kedaulatan sesuai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.
Meski begitu, Guru Besar hubungan internasional di Universitas Pelita Harapan Aleksius Jemadu mengatakan pengakuan tersebut tak berdampak banyak ke Indonesia.
“Tidak ada dampak yang signifikan. Kecuali, kesetaraan hubungan kedua negara, [Indonesia] dan Belanda tidak bisa lagi menempatkan diri lebih tinggi seperti era IGGI (Intergovernmental Group on Indonesia) dulu,” ujar dia, Jumat (16/6).
(tim/arh)
[ad_2]
Sumber : www.cnnindonesia.com
Alhamdulillah Allohumma Sholli ‘Ala Nabiyina Muhammad Wa Ahlihi Wa Ashhabihi Wa Ummatihi. Subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi.