[ad_1]
Ancaman serangan siber menjadi ‘teror’ di era teknologi yang kian canggih ini. Keamanan siber pun menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan di era digital, salah satunya bisa didapatkan dengan menyematkan antivirus di perangkat, termasuk di Handphone (Hp).
Digitalisasi tak hanya memberikan manfaat untuk pengguna, tetapi juga meningkatkan kemungkinan paparan bahaya dari jagat maya. Bahaya tersebut bisa datang dari program-program jahat seperti malware dan virus.
Maka dari itu, kita harus memiliki perangkat lunak untuk mengamankan semua perangkat termasuk ponsel pintar. Perangkat lunak tersebut bisa yang hadir secara bawaan atau yang diinstal secara manual.
Ponsel pintar sekarang dapat mendukung jutaan aplikasi yang berbeda, terhubung ke internet, menggunakan Bluetooth dan NFC, dan memberi kita akses ke berbagai sisi ruang digital secara real time.
Meski akses ponsel ke ruang digital tak seperti PC yang lebih kompleks, tetapi berbagai kemampuannya untuk mengakses ruang digital tetap membuatnya rentan terhadap malware.
Dikutip dari Makeusof, penjahat siber dapat mengeksploitasi ponsel baik secara fisik maupun jarak jauh-untuk mencuri data, memantau aktivitas, bahkan mengontrol perangkat tersebut.
Sementara, pengguna saat ini biasanya mengirim dan menerima email melalui ponsel pintar, yang membuat terpapar kampanye phishing berbasis email, yang sering kali digunakan untuk menyebarkan malware. Selain itu, pengguna ponsel cerdas juga kerap mengunduh sejumlah file dan aplikasi yang merupakan sumber malware.
Sementara itu, banyak dari pengguna menyimpan informasi yang sangat berharga di ponsel, seperti informasi pembayaran dalam aplikasi perbankan dan belanja. Hal ini bisa menjadi petaka saat penjahat siber meretas ponsel pengguna.
Banyaknya ancaman digital yang ada saat ini, sebaiknya pengguna melengkapi ponsel dengan keamanan tingkat tinggi untuk memastikan data tetap aman.
Sejumlah ponsel sudah memiliki fitur keamanan bawaan, salah satunya Apple yang dilengkapi dengan sistem operasi yang sangat aman yang dirancang untuk menangkal malware dan virus.
Begitu pula ponsel yang memiliki sistem operasi Android. Google menawarkan Google Play Protect kepada pengguna ponsel pintar Android, yang merupakan sejenis perangkat lunak antivirus yang dirancang untuk menjaga pengguna tetap aman dari aplikasi berbahaya.
Maka dari itu, Google tidak menyarankan untuk mengunduh aplikasi di luar toko aplikasi mereka untuk mengurangi risiko paparan malware dan antivirus.
Menurut Google, Play Protect memindai 125 miliar aplikasi setiap hari untuk memastikan tidak ada aktivitas berbahaya yang dilakukan pada perangkat.
Lebih lanjut, berbagai perusahaan keamanan siber menawarkan antivirusnya untuk memberikan tembok keamanan tambahan pada perangkat.
(lom/dmi)
[ad_2]
Sumber : www.cnnindonesia.com
Alhamdulillah Allohumma Sholli ‘Ala Nabiyina Muhammad Wa Ahlihi Wa Ashhabihi Wa Ummatihi. Subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi.